Pagi itu sudah cukup siang untuk dikatakan pagi, Roseline baru terbangun dari dunia mimpinya. Melihat jendela. Dengan tergesa-gesa berlari dari tempat tidur nyamannya menuju kamar mandi. Diluar telah menanti seorang yang menjadi “agenda berjalannya”. Seorang pria kurus dengan mata yang terlihat selalu mengantuk. Berjalan mondar mandir di depan pintu kamar Roseline. Hans, itulah namanya, mulai resah dan tersenyum lega saat melihat Roseline keluar dan sudah berpakaian rapi setelah menunggu paling tidak 1 jam lamanya.
Mungkin hari ini akan melelahkan bagi Roseline. Akibat keterlambatanya tadi paling tidak ia sudah melewatkan paling tidak dua acara tanpa kehadirannya. Hal itu sungguh sangat membuat Hans bingung bagaimana menghentikan kebiasaaan Roseline untuk tidak bermain lompat tali sampai tengah malam. Itu akan menghambatnya segera pergi tidur, dan membuatnya terlambat bangun.
0 komentar mereka :):
Posting Komentar