Senin, 01 Februari 2010 | 11:52 WIB TEMPO Interaktif, Balikpapan - Sejumlah wartawan media cetak dan elektronik di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (1/2), melakukan aksi lempar kartu pers di SMA 1 setempat. Wartawan memprotes larangan peliputan aksi mogok belajar yang dilakukan siswa kelas 3 SMA 1 Balikpapan. SG WIBISONO ____________________ Laporan wartawan Tribun Kaltim, Handry Jonathan Balikpapan - Walikota Balikpapan, Imdaad Hamid menyayangkan aksi unjukrasa yang dilakukan oleh para siswa SMA di Balikpapan. Demikian disampaikan Imdaad saat ditemui Tribun di kantornya, Senin (1/2/2010). _______________________________________________ aku akan membantu sebisaku, pegang teguh sesuatu yang kita anggap benar, semuanya udah ada yang atur, apalagi yang masalah psb ugm buat kakak kakak kelas 3. keep fight, do not give up. yang benar pasti menang :DDilarang Liputan, Wartawan Balikpapan Lempar ID Card
"Pintu gerbang pintu masuk sekolah dijaga guru, wartawan dilarang masuk," kata seorang wartawan, Amir. Dia mengatakan, pelarangan ini melanggar ketentuan Undang-undang Kebebasan Pers di mana wartawan boleh memperoleh informasi publik. Wartawan, kata dia, juga kesulitan memberikan hak jawab bagi sumber SMA 1 Balikpapan.
Pantauan Tempo, terdapat belasan media di antaranya Metro TV, ANTV, TV Balikpapan, Radio IDC, Smart FM, Okezone, Tribun Kaltim, Kaltim Post, dan Metro Balikpapan. Sambil menunggu di gerbang sekolah, mereka melempar ID Card wartawan ke tanah setelah dilarang meliput SMA 1 Balikpapan.
Ratusan siswa kelas 3 SMA 1 Balikpapan, Senin (1/2) pukul 09.00 WIB, menggelar mogok belajar. Para siswa menolak pungutan bimbingan belajar sebesar Rp 700 ribu serta mutasi empat guru jelang pelaksanaan Ujian Nasional Maret mendatang.
Sumber Tempo menyebutkan, empat guru yang terkena mutasi yaitu Jamhuri (Sosiologi), Mujian Sutotok (IPA), Siti Sihalolo (Ekonomi) dan Marzani (Geografi). Mereka terkena aturan Dinas Pendidikan Balikpapan bahwa para guru harus memenuhi 24 jam mengajar dalam sepekan.
Perwakilan para siswa saat ini sedang bertemu dengan Kepala Sekolah SMA 1 Balikpapan serta sejumlah guru. Dengan pertemuan ini, para guru berharap proses demo tidak mengganggu proses belajar mengajar.
SMA 1 Balikpapan termasuk sekolah favorit di Provinsi Kalimantan Timur. Wakil Presiden Boediono pada pertengahan Januari lalu, menyempatkan diri berdialog dengan perwakilan para siswa.
Sepekan sebelumnya, siswa SMA 5 Balikpapan juga melakukan aksi serupa saat gurunya terkena aturan mutasi Dinas Pendidikan setempat. Siswa kelas 3 SMA 5 Balikpapan melakukan aksi mogok belajar bila tuntutannya tidak terpenuhi.
Ratusan siswa SMA Negeri 5 Balikpapan berunjukrasa pada Kamis (28/1/2010) lalu. Selanjutnya, Senin (1/2/2010) giliran pelajar SMA Negeri 1 Balikpapan yang berdemonstrasi.
Imdaad mengatakan, sebelum demo, sebaiknya melakukan negosiasi dulu.
"Demo itu adalah upaya terakhir setelah negosiasi macet. Para siswa dapat menyalurkan aspirasinya lewat Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), " ujar Imdaad.
01 Februari 2010
1 februari 2010
Walikota Balikpapan Sayangkan Unjuk Rasa Pelajar SMA
SENIN, 1 FEBRUARI 2010 | 13:17 WITA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar mereka :):
Posting Komentar