01 Maret 2010

HP

aku punya hp dan rasa rasanya jadi cepat rusak kalau aku yang pegang

layarnya udah lecet
pensilnya atau yang keluargaku bilang tunyuk tunyuknya hilang
dan headsetnya rusak

hiks -____-'

DISKRIMINASI

sekolahku, diskriminasi !


mid smester dari tanggal 8-16. hari terakhir ulangan geografi sedangkan tanggal 16 itu NYEPI
dari hari hari sebelum itu ada banyak upacara. ga mungkin saya bisa konsen belajar

jadi, ibu bapak guru yang terhormat, saya mohon dengan sangat jadwal MID SMESTER-nya di perbaharui

pendapatku tentang sekolah

sebenernya ini pidato tugas bahasa indonesia, haha tapi ga apalah apresiasi

Pentingnya sekolah

Selamat pagi ibu Anis yang saya hormati dan teman teman sekalian yang berbahagia. Pertama tama kita panjatkan puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehadiratnyalah kita dapat berkumpul di kelas X-2 ini.

Pagi ini saya akan menyampaikan sebuah pidato yang bertema pendidikan, pentingnya sekolah. apa tujuan kita sekolah? mencari ilmu. Iya, itu tujuan secara umum. Tapi secara khusus mencari nilai. Contohnya saja di bangku SMA ini. kita belajar 3 tahun dan suatu hari nanti saat kita kelas tiga semua ilmu yang kita dapatkan selama 3 tahun akan ditentukan hanya pada 3 hari. Apa adil? Bukan berarti saya menentang Ujian Nasional atau bagaimana. Saya ikut pada kebijakan pemerintah, hanya saja rasa-rasanya tidak adil. Setelah kita melaksanakan Ujian Nasional, kita lulus, apa yang kita dapatkan? Nilai, ijasah? Untuk apa, kuliah, kerja?

Sekarang, saya seorang anak SMA dan saya punya mimpi yang tinggi tentang sebuah universitas. Tapi apabila suatu hari nanti andaikata saya wisuda. Saat itulah saya akan menjadi seorang pengangguran. Melihat pengalaman orang tua saya, mencari pekerjaan itu tidak gampang. Diluar sana ada banyak sarjana yang menganggur, tidak mendapatkan pekerjaan. Atau seorang sarjana hukum menjadi seorang sekretaris. Jadi apa bila ada seorang tua berkata ‘belajar yang rajin biar pintar ranking 1 lulus nilai bagus masuk ke universitas yang bagus, incar nilai IPK setinggi mungkin terus wisuda kerja diperusahaan asing yang besar dapat gaji yang banyak, mendapatkan pasangan yang cantik yang ganteng dan hidup bahagia selamanya’ tapi nyatanya, tidak segampang itu. Betul bukan?

Sekolah tidak dapat menentukan kesuksesan seseorang. Semakin tinggi sekolah anda, bukan berarti semakin sukses anda. Contohnya saja ayah saya. Beliau Cuma seorang lulusan STM tapi bagi saya sekarang beliau cukup sukses.

Tapi sekolah itu tetap penting. Bagi saya pribadi sekolah adalah tempat pendewasaan. Sekolah adalah lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan keperibadian seseorang. Karena selama 12 tahun hampir setiap harinya kita sekolah, kira kira 6 jam lebih kita habiskan disekolah. Kita bertemu teman yang bisa berdampak positif bagi keperibadian kita atau bahkan sebaliknya juga guru guru yang akan senantiasa menunjukkan mana yang baik dan mana yang benar.

Beberapa hari yang lalu saya bertanya pada ibu saya, ‘ma, buat apa saya sekolah. belajar logaritma aritmatika fisika kimia senyawa senyawa dan segala macamnya, saya mau jadi seorang direktur sukses, dan pelajaran yang saya dapatkan di sekolah tidak berhubungan dengan cita-cita saya’ kemudian beliau berkata ‘pendewasaan, walaupun tidak berhubungan dengan cita-citamu tapi bisa buat kamu jadi lebih dewasa. Dan itu ilmu sebagaimanapun tidak berhubungan dengan cita-citamu itu penting, kamu pasti membutuhkannya suatu hari nanti’ dengan itu saya mengerti pentingnya sekolah.

Jadi kalau menurut saya sekolah tidak dapat menentukan akan jadi sesukses apa anda dikemudian hari nanti apalagi yang tidak sekolah, akan jadi lebih parah dan tidak dapat saya bayangkan akan jadi apa kelak orang orang yang tidak sekolah.

Mungkin itu saja yang dapat saya bagikan terimakasih atas perhatiannya. Selamat pagi :D

main hujan :D

Hari kamis, aku harusnya pelatihan olimpiade tapi ada urusan jadi yaaa ijin. Abis itu ke s738 ketemu PS lalu ya lalalala terus jam 3.30an pulang ke rumah sama novia, awan mendung udah keliatan mau hujan tapi kita nekat. GENTAK maka kita pulang. Di tengah perjalanan. Gerimis, ga apa apa masih gerimis kok belum hujan deres lagian udah sampe Balikpapan Baru nanggung kalau mau beteduh. Tapi tiba tiba JEDER JEDER (bunyi geledek) waaa terus hujan deras. Aaaa ayo berteduh. Sudah jam 4 kurang. Hujannya ga berenti berenti. Tapi aku harus les, terus aku menyarankan ‘gimana kalau kita nekat aja?’ mana jas hutan ketinggalan dirumah aih cocok sudah. Terus kita jalan ngengengengengengengengeng akhirnya sampai di rumahnya novia. Abis itu aku pulang. Sampai di rumah ‘LOH KOK SEPI’ aduh dingin lagi. Aku buka pintu. Waa dikunci.

Aku cari kuncinya kesana kemari ga ketemu. Baru aku telpon mama ‘mama, lagi di pesawat kamu telpon papa’ WHAT PESAWAT? Astaga iya mamaku mau ke jawa. Ya sudah aku telpon papa ‘papa lagi di pura. Sebentar lagi papa pulang’ maka sampai lebih dari setengah jam aku nunggu kayak orang susah baju basah kuyup

mana dingin brrrr. Gimana engga hujannya deres gitu


Aku jadi kayak anak yang diusir dari rumahnya hiks T_T


Sekitar jam 4.30 baru papa sampai rumah, masuk ke dalam rumah ‘LOH KOK GELAP?’ astaga mati lampu. Aku mau mandi mau les kayak apa sudah ini. akhirnya nunggu lalalalala oke genset nyala. Aku mandi cepat cepat baru berangkat les jam 5 lewat. Padahal lesnya jam 4.30. haha nyampe disana udah kelewatan satu pelajaran, metik lagi. Abis itu bahasa inggris, tapi kenapa ga belajar. Anak anaknya malah nyanyi nyanyi. Ini gara gara si Gery bawa gitarku di kelas itu ada Ardy anak band. Maka jadilah kita beribut nyanyi nyanyi lagunya J-Rocks haha. Dan kenapa gurunya mendukung kita ga belajar haha gajibuta.

28 Februari 2010

for, my busy dad

ya dan malam ini emosiku meledak lagi. aku pulang jam 11 malam, dengan kecepatan motor 80 km/jam. ga nyampe 10 menit perjalanan dari daerah keladasan ke ringroad. aku ga peduli apa yang ada di hadapanku. yang jelas aku mau pulang SEKARANG JUGA. aku takut diusir dari rumah

'papa masih bisa biayain kamu sekolah'
sampai di rumah, jenis ceramah ini yang nyampe di telingaku
'kamu pergi jam berapa, dari jam 1 kamu tau dan pulang baru jam segini'

dan emosiku semakin meledak saat kalimat ini keluar dari mulutnya.

AKU KELUAR DARI JAM 1? YA, DAN JAM 5-AN AKU PULANG. BARU AKU PERGI LAGI JAM 7. SEKARANG APA? SIAPA YANG GA ADA DI RUMAH PAS AKU PULANG? KAPAN SIH PAPA PERNAH ADA DI RUMAH. TAU APA PAPA TENTANG AKU. TAU APA TENTANG APA YANG AKU MAU. PAPA GA TAU APA-APA JADI GA USAH ATUR ATUR HIDUPKU.

oke, sekarang papa bisa kerja, papa bisa bikin rumah yang sederhana ini buat aku tinggal. dan papa bisa biayain aku sekolah.
tapi satu, hidupku isinya ga cuma sekolah pa. sekolah ga jamin aku bisa jadi seorang direktur sebuah perusahaan besar, seorang yang sukses nantinya, yang bisa bahagian papa
contoh papa sediri, sekolah papa ga tinggi tapi papa sukses. sekolah tidak menjamin masa depan seseorang

tapi aku tau itu mimpi papa. ngeliat aku lulus, nilai bagus, kuliah yang bener kemudian wisuda. itu juga alasanku. aku tau biaya kuliah itu ga murah pa, dan saat aku kuliah nanti umur papa berapa? aku ga mungkin mau papa dengan umur yang segitu rentan masih kerja keras buat aku kuliah nanti.

aku punya banyak mimpi. aku punya banyak keinginan dan aku sudah merengek minta mama bantu aku wujutkan tapi dia enggan. sekarang aku mau buktikan, biarpun kalian tidak mau membantuku aku bisa beli sendiri. aku bisa.