28 Oktober 2009

saya bukan penyihir atau pesulap

jadi ceritanya kemarin lusa saya mencoba melupakan ego saya sendiri. mencoba mengerti orang lain.

'kalau aku mengerti tentang hidup orang lain. walaupun banyak orang di dunia ini, tapi aku pingin tau. dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan setelahnya, lalu aku tidak tahu bagaimana carany'

kemarin, saya melihat seorang ibu ibu yang berdiri di bawah spanduk dengan wajah yang bingung, seorang anak SD yang menguap, seorang ibu yang sedang menyapu lalu menbuang sampahnya kesungai, seorang anak smp yang sedang kipas kipas dengan daun kipas, seseorang yang sedang memberi sesuatu kepada seorang ibu penyapu jalan dan seorang laki laki sedang mendorong gerobak penuh jerigen dan dia terlihat sangat lelah

itu baru sebagian orang yang saya lihat. orang orang dengan masalahnya masing masing
kenapa ibu itu berdiri di bawah spanduk? tidur jam berapa anak SD itu? apa yang diberikan orang itu pada ibu ibu penyapu jalan? apa isi jerigen yang dibawa laki laki itu?

itu baru sebagian kecil masalah mereka yang saya tidak tahu

jangankan ke orang yang saya tidak kenal. ke orang orang rumah, atau teman teman di sekolah saja kadang saya acuh tak acuh kepada mereka. bukan karena saya tidak mau tahu, tapi karena saya memang tidak tahu. karena saya tidak mengerti. saya bukan penyihir, saya bukan pesulap. saya tidak akan tahu kalau tidak ada yang memberi tahu. ya kan?

_____________________
mungkin agak aneh karena saya menulis sesuatu yang agak melankolis seperti ini

jadi ceritanya kapan itu ada orang yang berkata
'coba kamu jangan egois. coba sekali aja kamu pikirin orang lain. jangan cuma pikirkan apa enaknya dikamu. pikirkan juga apa efeknya ke orang lain'

dan akhirnya kalimat itu membuat saya merasa salah. (sebenarnya, iya. saya memang salah)
dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. karena memang saya bukan penyihir atau pesulap



0 komentar mereka :):

Posting Komentar